Visitor

Saturday, February 25, 2017

SAP ANEMIA PADA IBU HAMIL RSUD SYEKH YUSUF GOWA




SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Topik               : Anemia Dalam Kehamilan
Sasaran            : Ibu hamil
Tempat            : RSUD Syekh Yusuf Gowa
Waktu             : 1x 30 menit
I.         Tujuan Intruksional Umum
Pada akhir penyuluhan, ibu-ibu dapat mengerti dan memahami tentang anemia dalam kehamilan.
II.      Tujuan Intruksional Khusus
Ibu dapat menyebutkan macam-macam anemia dalam kehamilan. Ibu dapat mengetahui pengaruh anemia dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
III.   Metode
a.       Ceramah
IV.   Referensi
Prawirohardjo, S, Ilmu Kebidanan, YEPS, Jakarta, 2002
Mochtar, R, Sinopsis Obstetri, EGC, Jakarta, 1998.






MATERI
ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan, hal ini disebabkan dalam kehamilan keperluan akan zat-zat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam darah sumsum tulang.
Darah bertambah banyak dalam kehamilan, akan tetapi bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma, sehingga terjadi pengenceran darah. Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Pengenceran darah ini dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan dan bermamfaat bagi wanita. Pertama-pertama pengenceran itu meringankan beban kerja jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil.
Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu.
1.        Defenisi Anemia
Anemia adalah menurunnya kemampuan darah untuk mengikat O2 yang dapat disebabkan oleh menurunnya sel darah merah, berkurangnya konsentrasi hemoglobin atau kombinasi keduanya.
2.        Klasifikasi Anemia Dalam Kehamilan
a.    Anemia Defisiensi Besi
      Anemia jenis ini paling sering dijumpai dalam kehamilan akibat kekurangan besi. Kekurangan ini di sebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan makanan.
Pengobatan:
      Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi per os. Biasanya diberikan garam besi sebanyak 600-1000 mg sehari, seperti sulfas ferrosus atau glukonas ferrosus.
b.    Anemia Megaloblastik
     Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi asam folik, jarang sekali karena defisiensi vitamin B12. Biasanya karena mal nutrisi dan infeksi yang kronik.
Pengobatan:
                              a.            Asam folik 15-30 mg/hari
                              b.            Vitamin B12 3 x 1 tablet/hari
                              c.            Sulfas ferrosus 3 x 1 tablet/hari
                             d.            Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan transfusi darah.
c.    Anemia Hipoplastik
     Anemia pada ibu wanita hamil yang disebabkan karena sumsum tulang belakang kurang mampu membuat sel-sel darah baru. Penyebabnya belum diketahui, kecuali yang disebabkan oleh infeksi berat (sepsis), keracunan dan sinar rontgen atau sinar radiasi. Tetapi dengan obat-obatan tidak memuaskan, mungkin pengobatan yang paling baik yaitu transfusi darah, yang perlu sering diulang.
d.   Anemia Hemolitik
     Anemia hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah merah lebih cepat dari pembuatannya. Pengobatan ini bergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun, pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak member hasil maka transfusi darah yang berulang dapat membantu penderita ini.
3.        Kadar Nilai Hemoglobin
Kadar nilai hemoglobin pada wanita hamil berdasarkan standar WHO adalah:
                     a.            Normal                 : 11 gr%
                    b.            Anemia Ringan    : 9-11 gr%
                     c.            Anemia Sedang    : 7-8 gr%
                    d.            Anemia Berat       : Kurang dari 7 gr%
4.        Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan, Persalinan dan Nifas
                     a.            Keguguran
                    b.            Partus prematurus
                     c.            Inersia uteri dan partus lama, ibu lemah
                    d.            Atonia uteri dan menyebabkan perdarahan
                     e.            Syok
                     f.            Afibrinogenemia
                    g.            Infeksi intrapartum dan dalam nifas
5.        Pengaruh Anemia terhadap hasil konsepsi
                     a.            Kematian midigah (keguguran)
                    b.            Kematian janin dalam kandungan
                     c.            Kematian janin waktu lahir
                    d.            Kematian perinatal tinggi
                     e.            Prematuritas
                     f.            Dapat menjadi cacat bawaaan
                    g.            Cadangan besi kurang.
6.        Gejala dan Tanda Anemia
Gejala-gejala dan tanda anemia antara lain:
                     a.            Lemah
                    b.            Lelah
                     c.            Rasa letih
                    d.            Dispnoe bila kerja fisik
                     e.            Edema
                     f.            Mata berkunang-kunang
                    g.            Curah jantung bertambah (jantung berdebar-debar).
                    h.            Pucat pada muka, konjungtiva, lidah dan telapak tangan serta kaki.
                      i.            Cepat lelah
                      j.            Pusing
                    k.            Dapat terjadi gangguan saluran percernaan contohnya anoreksia, konstipasi dan diare.

No comments:

Post a Comment